Sukses

Polemik Suntikan Dana Rp71 Miliar untuk Bisnis Es Doger, Ini Jawaban Gibran

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka bicara soal suntikan dana puluhan miliar rupiah untuk bisnis es doger miliknya

Liputan6.com, Solo - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menganggap suntikan dana puluhan miliar rupiah untuk bisnis es doger miliknya yang sempat dipertanyakan oleh sejumlah pihak merupakan hal wajar.

"(Bisnis es doger) itu 'kan sudah lama. Kok baru gimana," katanya di Solo, Selasa.

Gibran mengatakan suntikan dana sebesar Rp71 miliar untuk pengembangan bisnisnya tersebut berasal dari "Venture Capital" (VC).

"Ya, kayak gitu cara kerjanya, (Rp71 miliar) untuk pembukaan cabang. Biasa. Mangkokku (bisnisnya yang lain) bedo meneh, duite luwih gede meneh. Mengko do kaget kabeh (beda lagi, dananya lebih besar. Nanti kaget semua)," katanya, dikutip Antara.

Menurut Gibran, tidak ada yang perlu dipermasalahkan dari adanya suntikan dana tersebut. Apalagi, uang tersebut langsung masuk ke perusahaan.

"Duite 'kan ra mlebu aku, duite kan mlebu perusahaan (Uangnya kan tidak masuk ke saya, masuk ke perusahaan). Opo (apa) yang salah, raono enteke nek golek kesalahan (tidak ada habisnya kalau cari kesalahan)," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gibran Minta Pembuktian

Menyinggung soal tudingan negatif beberapa pihak yang menghampirinya akhir-akhir ini, ia enggan banyak menanggapi, termasuk jika tudingan tersebut memiliki muatan politik.

"Kalau janggal, janggale opo. Kalau golek-golek (cari) kesalahan nggo (untuk) alat politik yo raono enteke (tidak ada habisnya)," katanya.

Sebelumnya, dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun melaporkan kakak beradik Gibran dan Kaesang Pangarep yang merupakan putra pertama dan ketiga Presiden Joko Widodo ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (10/1), terkait dengan tindak pidana korupsi dan atau tindak pidana pencucian uang berkaitan dengan dugaan korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) relasi bisnis anak Presiden dengan grup bisnis yang diduga terlibat pembakaran hutan.

Terkait hal itu, Gibran tak ingin terlalu menanggapi. Dia hanya meminta pelapor segera membuktikan tuduhan tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.