Sukses

Parahnya Banjir Rob Semarang, Begini Kronologi Jebolnya Tanggul Pelabuhan

Dalam proses evakuasi oleh petugas di kawasan berikat PT Lamicitra terdapat pekerja wanita yang lemas

Liputan6.com, Semarang Akibat naiknya ketinggian air laut (rob) melanda kawasan pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang dan sekitarnya membuat aktivitas karyawan di sejumlah perusahaan di sekitar pelabuhan terpaksa dihentikan dan harus dilakukan evakuasi terhadap seluruh karyawan.

Direktur Polair Polda Jateng Kombes Pol Hariadi menyampaikan, pihaknya bersama petugas dari instansi terkait tengah melakukan evakuasi karyawan PT Lamicitra yang terletak di jalan coaster Pelabuhan Tanjung Emas.

"Evakuasi dilakukan menggunakan 2 unit perahu karet dan sejumlah rompi pelampung dilakukan secara sinergi dari petugas Polrestabes Semarang, Polair, BPBD, dan stakeholder terkait," ungkapnya.

Dalam proses evakuasi oleh petugas di kawasan berikat PT Lamicitra terdapat pekerja wanita yang lemas. Selanjutnya oleh petugas, pekerja yang lemas tersebut dibawa ke dermaga Nusantara dan dinaikkan kapal patroli Polair dengan nomor lambung KP IX 2010 untuk selanjutnya dibawa ke dermaga KPTE guna mendapat penanganan lebih lanjut," ungkapnya.

Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudusy membenarkan informasi banjir rob di kawasan pelabuhan tersebut. Dirinya mengungkapkan bahwa prioritas banjir rob hari ini juga melanda Pekalongan dan Demak.

"Banjir rob juga dialami oleh Pekalongan dan Demak, saat ini prioritas utama petugas adalah evakuasi masyarakat yang terdampak akibat peristiwa alam tersebut," tutur Iqbal saat dihubungi melalui telepon.

Sementara Kapolsek KPTE AKP Firdahus Yudhatama melaporkan kronologis banjir rob yang melanda kawasan pelabuhan. Dalam laporannya diungkapkan banjir rob diketahui terjadi sekitar pukul 14.10 WIB.

"Pada Senin (23/05) pukul 14.10 WIB kami mendapat informasi dari saudara Ronedi selaku kepala security di Kawasan Berikat PT. Lamicitra menginformasikan bahwa tembok pembatas antara kawasan berikat PT. Lamicitra dengan sungai/laut jebol sehingga air laut masuk ke kawasan berikat Lamicitra," jelasnya.

Pihaknya kemudian berkoordinasi dengan pihak pengelola Kawasan Berikat Pt. TEPZ dan pihak PT. Pelindo guna mengoptimalkan mesin pompa.

Karena ketinggian air semakin parah, selanjutnya bekerja sama dengan stakeholder terkait dilakukan evakuasi para pekerja.

Di Jalan Coaster Kawasan Berikat PT. Lamicitra ketinggian air mencapai 1,5 meter. Tidak menutup kemungkinan ketinggian air akan bertambah mengingat hingga petang ini air pasang masih berlangsung.

"Kepada pengguna jalan yang melintas di sekitar Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas diimbau agar hati-hati dalam berkendara. Untuk arus lalin di kawasan pelabuhan mengalami kemacetan," ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini