Sukses

Ganjar ke Walikota Salatiga yang Baru Menjabat: Fokus Pemulihan Ekonomi, Jaga Kota Toleransi 

Pemerintah Provinsi Jawa tengah, meminta walikota Salatiga yang baru Sinoeng Noegroho Rachmadi berserta Forkompimda untuk bisa fokus pada pemulihan ekonomi.

Liputan6.com, Salatiga Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, meminta wali kota Salatiga yang baru Sinoeng Noegroho Rachmadi berserta Forkompimda untuk bisa fokus pada pemulihan ekonomi.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga meminta agar Salatiga sebagai kota toleransi tidak tercoreng dengan perilaku tidak bertanggung jawab.

"Tadi juga ada DPRD-nya, kita ngobrol, karena lagi nyiapin APBD untuk 2023, maka saran saya siapkan untuk recovery ekonomi, perhatikan UMKM. Lalu kelompok perempuan, penyandang disabilitas. Kalau layanan kan sebenarnya relatif bagus di Salatiga," kata Ganjar usai memberikan pengarahan Penjabat Walikota Salatiga, Forkompimda, dan Kepala OPD di Pendopo Balaikota Salatiga, Selasa (24/5/2022).

Ganjar menjelaskan, Salatiga merupakan kota yang unik dan menarik. Dalam perkembangannya bahkan mendapat perhatian dunia. Ganjar pun mewanti-wanti PJ tersebut untuk bisa menjaga simbol toleran yang sudah melekat di kota tersebut.

"Salatiga sebagai kota paling toleran harus dijaga betul," katanya.

Untuk itu selama menjadi Penjabat Walikota Salatiga, Sinoeng diharapkan dapat menjaga integritas. Jangan sampai bermain-main atau menyalahgunakan jabatan.

"Pasti kalau ada petugas dari Pemprov saya akan bilang, jangan korupsi. Korupsi itu kalau kita mitigasi nanti ada gratifikasinya, ada jual beli jabatannya, ada minta komisinya, ada kongkalikongnya," tegas Ganjar.

Ganjar juga menegaskan akan melakukan evaluasi secara berkala. Apabila ditemukan penyalahgunaan atau kinerja yang jauh dari baik maka tidak segan akan mengganti.

"Kalau Pak Sinoeng ini tidak benar kerjanya, laporkan saya, nanti saya usulkan agar langsung diganti," ungkapnya.

Terakhir, Ganjar menyarankan kepada Penjabat Walikota Salatiga agar memberikan layanan yang mudah, murah, dan cepat. Misalnya dengan birokrasi yang sedikit gaul dan melek teknologi.

"Intinya kalau rakyat lapor gampang atau tidak? Kalau rakyat mau ketemu kepala daerahnya gampang atau tidak, gitu saja. Kalau ukuran publik sudah menjawab gampang itu sudah maju. Kalau lapor gampang, sudah maju," kata Ganjar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini