Sukses

Suhu Panas di Tanah Suci, Dokter Ingatkan Calhaj untuk Cegah 'Heat Stroke' dengan Ini

mengingatkan para calon haji untuk mewaspadai "heat stroke" saat melakukan kegiatan di luar ruangan dengan kondisi cuaca panas yang ekstrem

Liputan6.com, Purwokerto - Dokter spesialis saraf dr. Untung Gunarto Sp.S. MM mengingatkan calon haji (Calhaj) dengan riwayat penyakit stroke untuk memperbanyak mengonsumsi air guna menghindari dehidrasi saat melakukan ibadah haji di Tanah Suci.

"Calon haji dengan riwayat penyakit stroke perlu perbanyak konsumsi air dan mengatur pola istirahat yang cukup," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.

Pelaksana Tugas Direktur RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto tersebut menambahkan, dehidrasi dan juga perubahan tekanan darah yang fluktuatif dikhawatirkan dapat memicu stroke.

"Karena itu calon haji khususnya penderita riwayat stroke untuk memperhatikan asupan air minum serta menjaga daya tahan atau imunitas tubuh agar tetap bugar selama melaksanakan ibadah haji," katanya, dikutip Antara.

Dia menambahkan, salah satu cara menjaga imunitas adalah mengatur pola tidur, memerhatikan asupan makan dan minum serta berfikir positif dan menghindari stres.

"Saat terjadi penurunan stamina, dapat langsung diantisipasi dengan banyak istirahat dan memerhatikan asupan makanan serta minumnya," katanya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hipertensi dan 'Heat Stroke'

Dokter Untung juga mengingatkan bagi calon haji dengan keluhan penyakit tertentu seperti hipertensi, maka perlu tetap mengonsumsi obat-obat rutin sesuai dengan anjuran dari dokter.

"Selain itu juga penting untuk membekali diri dengan berbagai obat-obatan lainnya yang di butuhkan selama berada di Tanah Suci," katanya.

Sementara itu dia juga kembali mengingatkan para calon haji untuk mewaspadai "heat stroke" saat melakukan kegiatan di luar ruangan dengan kondisi cuaca panas yang ekstrem.

Heat stroke, kata dia, bisa terjadi karena ada proses kegagalan pengendalian panas dan kegagalan sistem jantung serta pembuluh darah dalam tubuh seseorang.

"Seseorang bisa terkena heat stroke ini, sekalipun kondisi sehat, tanda-tanda heat stroke adalah suhu tubuh di atas 40.5 derajat celcius, penurunan tekanan darah, gangguan nafas dan kondisi jantung yang berdebar-debar, kelelahan, pusing, mual dan juga muntah," katanya.

Untuk itu, kata dia, penting untuk memperbanyak konsumsi air guna meminimalisir risiko dehidrasi dan heat stroke.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.