Sukses

Heboh Penangkapan Pimpinan Khilafatul Muslimin, Ini Respons NU

Khilafatul Muslimin memilki cita-cita untuk membangun kekhilafahan ataupun negara Islam yang pimpinananya adalah khilafah

Liputan6.com, Semarang - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Bandarlampung mengatakan, tidak boleh ada celah dan pilihan lain terhadap negara Pancasila yang telah disepakati secara bersama.

"Bagi NU, Indonesia ini merupakan negara konsesus, jadi tidak boleh ada celah dan pilihan terhadap Negara Pancasila yang telah disepakati bersama ini," kata Ketua PC NU Bandarlampung, Ichwan Adjie, saat dihubungi di Bandarlampung, Lampung, Selasa.

Sehingga, lanjut dia, memang negara harus hadir dan tegas dalam menghadapi kelompok ataupun perorangan yang nyata-nyatanya akan merongrong dan mengganggu azaz tunggal Pancasila.

"Jadi terkait penangkapan pimpinan Khilafatul Muslimin, tentunya saya mengapresiasi pihak Kepolisian, karena memang ini tugas negara," kata dia, dikutip Antara.

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Khilafah, Kepemimpinan dalam Hal Moral

Ia mengatakan Khilafatul Muslimin memilki cita-cita untuk membangun kekhilafahan ataupun negara Islam yang pimpinananya adalah khilafah.

"Konsep Khilafah ini khan ada yang memaknai secara formal ada juga yang memaknai kepemimpinan dalam hal moral dan akhlak. Bahkan dalam nash Ajaran Islam belum pun ditemukan konsep sejati khilafah ataupun Negara Islam itu seperti apa dan juga belum ada contohnya," kata dia.

Ia pun mengatakan bahwa bagi NU bentuk negara boleh apa saja namun nilai kemashalahatan dan kemakmuran serta kesejahteraan rakyat menjadi tujuan utamanya.

"Kepemimpinan adalah untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat itulah prinsip-prinsip kepemimpinan berdasarkan pandangan NU, sementara kita sudah bersepakat, negara yang disepakati adalah negara Pancasila. Jadi sekali lagi tidak boleh ada celah dan pilihan lain terhadap asas negara tersebut," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.