Sukses

Candi Ini Penuh Relief Erotis: Gadis Surgawi, Seks hingga Threesome

Contoh seni grafis paling erotis dari candi yang berhasil diawetkan dapat ditemukan di kota kecil, Khajuraho, negara bagian India Tengah, Madhya Pradesh

Liputan6.com, Semarang - Norma seksual di India pernah sangat liberal daripada apa yang terjadi kini. Pada abad ke-13, seks diajarkan menjadi subjek dalam pendidikan formal. Kamasutra merupakan risalah seks pertama di dunia.

Sebagai pengingat dari masa-masa liberal tersebut, sejumlah artefak tersebar di seluruh penjuru negeri. Aktivitas diukir pada batu atau dinding dalam bentuk-bentuk yang erotis di Sun Temple, Konark, negara bagian timur India, Orissa pada abad ke-13.

Seperti tertulis di kanal Lifestyle Liputan6.com bersumber dari bbc.com telanjang menjadi satu tema yang sangat menonjol dalam karya lukisan dan patung gadis-gadis surgawi di dalam gua monastik Buddha, Maharashtra, Ajanta (berasal dari abad ke-2 sebelum masehi), dan Ellora (abad ke-5 hingga abad ke-10).

Contoh seni grafis paling erotis dari candi yang berhasil diawetkan dapat ditemukan di kota kecil, Khajuraho, negara bagian India Tengah, Madhya Pradesh. Diukir dengan elegan, candi Hindu ini telah dinyatakan sebagai salah satu situs warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 1986.

 

 

 

Saksikan Video Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tersisa 22 Candi

Sejak dibangun oleh dinasti Chandela antara tahun 950 dan 1050, candi ini kini hanya tersisa 22 dari 85 candi asli yang masih bertahan.

Jika Anda bersedia melihat lebih dekat lagi, banyak ukiran di dalam kuil ini bersifat sangat erotis. Ada penggambaran threesome, pesta, dan keliaran. Anda bahkan akan melihat patung seorang wanita cantik dengan seorang pria yang sedang dalam posisi seks, tepat di sebelah patung dewa yang sedang tersenyum dengan tenang.

Meskipun beberapa batu telah rontok dan bagian tubuh tertentu telah rusak, ukiran-ukiran yang ada di sini sangat natural, mengingatkan semua orang bahwa candi ini telah berusia lebih dari seribu tahun.

Ada berbagai teori tentang motif grafis yang erotis tersebut. Salah satunya menyebutkan bahwa sejak raja Chandela menganut prinsip Tantra, yang menuntut keseimbangan antara pria dan wanita, mereka mempromosikan iman mereka ini ke dalam kuil-kuil yang mereka buat.

 

3 dari 3 halaman

Teori Candi Sebagai Tempat Ibadah dan Belajar

Teori lain menyebutkan tentang fungsi candi pada saat itu, yaitu tempat ibadah dan belajar, khususnya belajar seni bercinta. Selain itu, banyak orang percaya bahwa penggambaran kegiatan seksual di kuil-kuil adalah pertanda baik, karena mempresentasikan awal dan kehidupan yang baru.

Terlepas dari hal tersebut, Hindu secara tradisional menganggap seks sebagai bagian yang penting dalam sebuah kehidupan. Inilah mengapa kegiatan seks sering terukir di antara aktivitas perang dan doa.

Namun fakta bahwa motif-motif seks tidak ditampilkan secara jelas dan gamblang menunjukkan bahwa mereka hanya ditujukan kepada orang-orang yang mampu melihat secara keseluruhan saja.

Anehnya, tidak ada alasan yang menjelaskan mengapa candi ini dibangun di Khajuraho, apakah karena kerajaannya juga dibangun di daerah ini.

Candi-candi ini masih bertahan sampai saat ini dikaitkan dengan keberadaan mereka yang terisolasi di kawasan hutan bagian dalam selama ratusan tahun. Mereka ditemukan kembali oleh Kapten TS Burt dari Inggris pada tahun 1838.

Tim Rembulan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.