Sukses

Sederet Dialek Khas Pekalongan yang Kerap Bikin Orang Daerah Lain Kebingungan

Berikut sederet dialek khas Pekalongan yang bikin daerah lain garuk-garuk kepala.

Liputan6.com, Pekalongan - Daerah Pekalongan memiliki dialek khasnya sendiri, meskipun masih tergolong dalam bahasa Jawa. Bahkan tak jarang kosakata khas dialek Pekalongan ini memiliki makna yang jauh berbeda dengan bahasa Jawa di daerah lain.

Uniknya dialek khas Pekalongan ini bahkan hanya dapat dimengerti oleh orang-orang pekalongan saja. Dikutip dari berbagai sumber, berikut sederet dialek khas Pekalongan yang bikin daerah lain garuk-garuk kepala.

1. Bathir

Orang Pekalongan biasanya menggunakan kata bathir atau bathur yang bermakna “teman”. Sedangkan dalam bahasa Jawa di daerah lain kata bathir atau bathur di maknai sebagai “pembantu”.

2. Lhoh

Masing-masing daerah pasti lah memiliki sapaan khusus. Seperti Jawa Timur memiliki sapaan”cuk” yang melegenda.

“Lhoh” merupakan sapaan khas daerah Pekalongan. Selain “lhoh” ada juga yang menggunakan “lhem”, “lhur” dan “mhad”. Tidak semua orang di luar Pekalongan paham sapaan dengan dialek Pekalongan ini.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kotomonoho

3. Kotomonoho

Meski terdengar seperti bahasa Jepang, tapi kotomonoho merupakan bahasa asli dari Pekalongan. Kata ini memiliki arti  “seumpama” atau “seandainya”.

4. Mbopoho

Mbopoho juga kata asli daerah Pekalongan yang cukup unik. Memiliki arti “barangkali”. Kata ini lebih sering ditempatkan di tengah kalimat.

Seperti "kowe ngger ngumah bae ya, mbopoho ono tamu mengko" (kamu di rumah saja ya, barangkali nanti ada tamu).

5. Singo- singoho

Ciri dialek Pekalongan adalah deretan kata yang identik dengan huruf vocal "o". Bahkan bisa dibilang hampir sebagian besar dialek Pekalongan, huruf belakangnya pasti pakai "o".

Salah satu yang khas tampak pada istilah  singo-singoho. Bukan merujuk pada singa, kata ini justru bermakna “terserah”.

6. Pak

Biasanya kata “pak”  sebagai sebutan untuk bapak, maka berbeda dengan di daerah Pekalongan. Kata ini dipakai untuk istilah 'hendak', atau kalau bahasa Jawa lainnya "arep" atau “akan”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.