Sukses

Kronologi Tongkang Terdampar di Pantai Jetis Cilacap Usai Dihantam Gelombang Tinggi

Sebuah tongkang tanpa muatan kandas dan terdampar di pantai kawasan Desa Jetis Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, akibat dihantam gelombang tinggi

Liputan6.com, Cilacap - Sebuah tongkang tanpa muatan kandas dan terdampar di pantai kawasan Desa Jetis Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, akibat dihantam gelombang tinggi dan angin kencang.

"Keberadaan tongkang tersebut diketahui warga tadi pagi. Bahkan sampai saat ini banyak warga yang sengaja berkunjung ke Pantai Bungso untuk sekadar melihat tongkang tersebut," kata Kepala Desa Jetis Muharno saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.

Ia mengatakan berdasarkan informasi, tongkang tersebut dalam perjalanan ke arah Yogyakarta dengan ditarik sebuah kapal tunda (tugboat) setelah bongkar muatan batu bara di Cilacap.

Oleh karena terjadi gelombang tinggi dan angin kencang, tali penariknya putus sehingga tongkang tersebut terombang-ambing di laut pada Sabtu (25/6) malam dan akhirnya ditemukan terdampar di Pantai Jetis pada Minggu pagi.

"Informasinya, tongkang tersebut akan dievakuasi ketika air sedang pasang. Saat ini, kapal tundanya masih 'standby' di tengah laut," katanya, dikutip Antara.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Perairan Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Polisi Huda Syafi'i mengatakan tongkang Gold Trans 3007 tersebut dalam perjalanan menuju Kalimantan setelah bongkar muatan batu bara di PLTU Karangkandri, Cilacap, pada Sabtu (25/6) pagi.

Oleh karena di perairan selatan Kabupaten Kebumen terjadi cuaca buruk, nakhoda kapal tunda penarik tongkang tersebut memilih untuk lego jangkar di perairan selatan Jetis, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, sembari menunggu kondisi cuaca membaik.

Akan tetapi nahas, di perairan selatan Jetis juga terjadi gelombang tinggi sehingga jangkar terlepas dan akhirnya tali penarik tongkang putus.

"Tongkang tersebut akhirnya terdampar di Pantai Bungso yang berada di kawasan Pantai Jetis. Saat ini sedang diusahakan untuk ditarik ke tengah karena kalau terlalu lama, pasirnya akan mengunci tongkang tersebut," kata Kasatpolair.

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kesulitan Evakuasi

Ia mengatakan berdasarkan informasi dari manajemen PLTU Karangkandri, operator tongkang akan mendatangkan sebuah kapal tunda berkekuatan besar dari Pacitan, Jawa Timur, untuk membantu proses evakuasi.

"Kalau hanya mengandalkan satu 'tugboat' enggak akan kuat, sehingga dari pengurusnya akan mendatangkan satu 'tugboat' lagi dari Pacitan yang kekuatannya lebih besar," katanya menjelaskan.

Lebih lanjut, Huda mengatakan keberadaan tongkang di pesisir pantai tersebut tidak akan mengganggu alur pelayaran.

Kendati demikian, dia mengatakan tongkang tersebut harus segera dievakuasi karena jika terlalu lama, pasirnya akan semakin banyak dan mengunci.

"Kalau kelamaan akan makin berat karena pasirnya mengunci. Meskipun posisinya masih jauh dari jangkauan warga, kami tetap ingatkan kepada warga untuk tidak terlalu dekat, pada jarak aman saja," kata Huda.

Sebelumnya, BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap pada hari Jumat (24/6) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Barat, perairan selatan Jawa Tengah, dan perairan selatan Daerah Istimewa Yogyakarta serta Samudra Hindia selatan Jabar hingga DIY.

Dalam peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku hingga Minggu (26/6), tinggi gelombang di perairan selatan Jabar hingga DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar hingga DIY berpotensi mencapai 4-6 meter atau masuk kategori sangat tinggi.

Sementara dalam peringatan dini gelombang tinggi yang dikeluarkan pada Minggu (26/6) dan berlaku hingga Senin (27/6), tinggi gelombang di perairan selatan Jabar hingga DIY berpotensi mencapai kisaran 2,5-4 meter yang masuk kategori tinggi, sedangkan di Samudra Hindia selatan Jabar hingga DIY berpotensi mencapai kisaran 4-6 meter atau kategori sangat tinggi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.