Sukses

Bukan Sapi, Ini Alasan Warga Kudus Jadikan Kerbau sebagai Hewan Kurban saat Idul Adha

Sunan Kudus lantas menggunakan hal ini untuk menyebarkan agama Islam pada masyarakat Kudus.

Liputan6.com, Kudus - Sebagian besar umat Islam di Indonesia biasanya akan memilih sapi, kambing maupun domba sebagai hewan kurban. Namun rupanya masyarakat Kudus, Jawa Tengah memiliki tradisi untuk menggunakan kerbau sebagai hewan kurban.

Tradisi menggunakan kerbau sebagai hewan kurban bagi masyarakat Kudus ternyata memiliki sejarah yang panjang. Dikutip dari berbagai sumber, tradisi berkurban dengan kerbau untuk Idul Adha dimulai oleh Sunan Kudus.

Pada saat itu, masyarakat Kudus memiliki budaya Jawa bercorak Hindu yang kental. Dalam budaya dan kepercayaan agama Hindu, sapi merupakan hewan yang dianggap suci dan sakral.

Masyarakat Kudus saat itu juga memiliki kepercayaan dan mensakralkan sapi sebagai hewan yang suci. Sunan Kudus lantas menggunakan hal ini untuk menyebarkan agama Islam pada masyarakat Kudus.

Sebelum menyebarkan ajaran agama Islam, Sunan Kudus menghimbau masyarakat setempat agar tidak menyembelih hewan sapi sebagai bentuk toleransi pada umat Hindu. Ia juga menambatkan sapi di depan masjid untuk menarik simpati.

Bahkan, konon Sunan Kudus tidak mengonsumsi daging sapi. Hal ini kemudian diikuti oleh para pengikut dan murid-murid Sunan Kudus.

Akhirnya, terbentuklah tradisi tidak menyembelih sapi sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap masyarakat Hindu. Tradisi berkurban menggunakan kerbai lantas dipegang teguh oleh masyarakat Kudus hingga saat ini.

Mereka memilih menyembelih kerbau saat Idul Adha. Mereka meyakini bila orang Kudus melanggar hal ini akan mendapat balak atau petaka.

Penggunaan kerbau sebagai hewan yang dikurbankan pun tidak dilarang dan tidak memiliki aturan khusus, layaknya sapi maupun kambing. Terlebih tradisi berkurban dengan kerbau ini merupakan kearifan lokal yanga harus dijaga.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.