Sukses

Heboh Ajakan Bunuh HRS, Ini Klarifikasi Ketua PCNU Semarang

Beberapa waktu terakhir dunia maya dihebohkan oleh unggahan provokatif tentang Habib Rizieq Shihab atau HRS. Tak main-main, ajakan provokatif itu menggunakan foto Ketua PCNU Semarang

Liputan6.com, Semarang - Beberapa waktu terakhir dunia maya dihebohkan oleh unggahan provokatif tentang Habib Rizieq Shihab atau HRS. Tak main-main, ajakan provokatif itu menggunakan foto Ketua PCNU Semarang, KH Anasom.

Dalam broadcast yang beredar, seolah-olah KH Anasom mengimbau agar HRS dimusnahkan atau dibunuh. Foto Anasom dan istri, tersanding beesebelahan dengan broadcast tersebut.

Unggahan ini sontak membuat sejumlah komunitas resah. Mereka sangsi apakah benar ajakan itu berasal dari Anasom.

Pada Rabu, 27 Juli 2022, akhirnya KH Anasom buka suara. Dia menyatakan bahwa ajakan bunuh HRS adalah hoaks seiring terjadinya peretasan terhadap telepon selularnya.

Anasom menceritakan kronologi bahwa diketahui terjadinya peretasan berawal dari pesan ajakan membunuh HRS ke ponsel anaknya, Ahbab Jauhar Anas.

“Awal muncul chat ini (ajakan bunuh HRS) ke nomor hp anak saya dari nomor tidak dikenal tapi aplikasi getcontact diketahui bernama Bn. Susanto. Pada chat pertama ini tidak ada foto saya dengan istri,” ujar Kiai Anasom kepada NU Online, dikutip Liputan6.com, Rabu (27/7/2022).

Menurut dia, tindakan peretasan juga mengarah ke nomor ponsel istri KH Anasom. Pada Senin (25/7/2022) jam 16.49 WIB muncul chat tersebut di ponsel HP anak Anasom, menggunakan nomor HP istrinya.

"Padahal WA istri saya pada jam tersebut WA-nya sedang terganggu alias tidak aktif sejak Minggu pukul 22.31 ter-logout secara otomatis. Dan selama itu tidak bisa menggunakan WA sampai hari ini Rabu 27 Juli 2022,” ungkap dia.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gerakan Pemuda Ka'bah

Anasom bercerita,pada Senin malam datang Gerakan Pemuda Ka’bah memberi tahu adanya chat tentang HRS tersebut.

“Yang aneh dan membuat pemuda ke rumah karena dalam chat tersebut dipasang foto saya dan istri yang diduga diambil dari foto profil WA istri saya. Padahal saat itu istri saya sedang tidak bisa menggunakan WA,” ungkap Kiai Anasom.

Sementara, aplikasi WhatsApp di ponsel istrinya sedang tidak bisa digunakan. Itu berarti, ada yang tengah menggunakan nomor tersebut di tempat lain.

“Saya tidak tahu ternyata pada foto yang beredar itu di bagian atas ada nomor HP istri saya. Berarti saat itu nomor HP istri saya digunakan orang lain karena sedang ter-logout,” ucap dia.

Pemuda Ka’bah lantas menyarankannya anasom membuat klarifikasi karena foto tersebut beredar luas. Maka saat itu juga, Kiai Anasom membuat klarifikasi dan diposting secara bersama-sama dengan Pemuda Ka’bah.

“Pada Senin malam itu sekira jam 20.00 ternyata HP saya juga ter-logout tidak bisa digunakan,” ungkap Kiai Anasom.

Dia menyayangkan peretasan ini. Terlebih setelah munculnya chat ajakan bunuh HRS yang dipasang berjajar dengan foto dia dan istri mengesankan dia lah yang membuat (pesan ajakan membunuh HRS).

"Padahal sama sekali saya atau istri tidak pernah membuat seperti itu,” jelas Kiai Anasom.

3 dari 3 halaman

Teror Pesanan

Anasom juga menyatakan telah melaporkan kejadian ini ke Polrestasbes Semarang.

Istri Kiai Anasom, Alif Wahdah menegaskan bahwa tindakan peretasan ponsel dirinya dan suaminya itu murni dilakukan oleh orang jahat yang tidak bertanggung jawab.

Baik Kiai Anasom dan Alif Wahdah mengonfirmasi bahwa hingga sekarang whatsapp-nya masih belum dapat digunakan.

“Saya pribadi dan keluarga tidak pernah membuat pernyataan tentang HRS melalui nomor WhatsApp saya, itu perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab. Bahkan mulai Minggu malam sampai saat ini nomor whatsapp belum dapat digunakan,” ungkap Alif Wahdah yang diunggah di laman facebooknya, Selasa (26/7/2022).

Kiai Anasom juga kembali menjelaskan bahwa di luar kasus tersebut ada juga yang memanfaatkan nomor HP anaknya untuk memesan makanan online.

“Maka sejak kemarin berdatangan ke alamat saya ada pesanan makanan pada Senin berdatangan hampir berbarengan 10 orang ojek online datang membawa pesanan. Padahal anak saya tidak pesan,” jelas Kiai Anashom.

“Akhirnya anak saya minta pemblokiran penghapusan akun ke customer service. Setelah dihapus ternyata masih muncul pesanan dengan akun berbeda dengan alamat sama. Nomor HP juga berbeda tapi memakai nomor saudara saudara kami,” ungkapnya.

Tim Rembulan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.